monolog
Kita ngga pernah tau jalan cerita seseorang. Yang semula baik-baik aja dan ngga ada yang salah, bisa jadi serba salah. Bahkan saya meyakini bahwa kamu tidak pernah merencanakan masuk ke dalam rumah yang sudah belasan taun tidak punya penghuni tetap. Tapi kamu mengajak saya duduk di beranda rumah itu. Tidak asing. Sepertinya, belasan taun yang lalu saya pernah berkunjung ke rumah ini. "ini rumahmu." katamu dengan sangat yakin. Rasanya beranda bukan tempat untuk orang sebaik kamu. Kamu layak masuk dan menikmati kopi yang sengaja saya seduh hanya dengan air panas. Ya, saya ingin kamu tinggal sedikit lebih lama. Tapi ternyata saya lupa. Sepanas apapun airnya, kopi itu akan dingin dan habis. Lalu, kamu pamit pulang. Saya pikir kamu akan kembali. Tapi ternyata kamu hanya menuntun saya pulang. Kamu hanya membantu membereskan beberapa sudut rumah yang rusak. "mau cerita apa?" katamu seusai membuang sarang lebah di pojok ruangan. Dan saya hanyut dalam semua k...