Saya yang Sesungguhnya
Saya adalah seorang keras kepala yang tidak ingin kalah dalam setiap permainan.
Permainan hidup, sekeras apapun, saya akan berjuang untuk menang.
Hari ini, saya harus periksa ke dokter karena penyakit yang sama.
Penyakit beralasan banyak pikiran yang sedari dulu selalu menimpa saya. Cih, padahal saya tidak merasakan apapun selain sakit di beberapa titik di kepala.
Dokter selalu melebih-lebihkan, menurut saya.
Saya bukannya tidak ingin menceritakan apa saja yang sedang saya tanggung kepada orang 'terdekat' saya. Hanya saja saya tidak bisa, entah ini hanya perasaan saya saja atau tidak, tapi saya selalu merasa setiap manusia sudah memiliki pundaknya masing-masing untuk memikul bebannya sendiri.
Lebih dari itu, saya yang keras kepala ini merasa bahwa saya bisa mengatasinya sendirian. Jatuh bangun, tertekan hingga ke dalam lubang yang saya ga tau ujungnya dimana, saya pasti bisa, sendiri. Saya ga bener-bener percaya untuk menceritakan segala tanggungan saya ke manusia lain.
Saya takut pandangannya pada saya jadi menyedihkan, yaa walaupun saya tau beban yang saya tanggung patut membuat saya dibilang menyedihkan.
Hh, maka dari itu saya ingin sekali berjalan sendirian di tanah tak bertuan. Bertemu seseorang yang ga pernah kenal saya sama sekali. Menceritakan semuanya. Semua hal yang saya tangisi diam-diam, hal yang membuat saya kecewa dalam tawa, semuanya.
Lantas saya pergi, mengucapkan selamat tinggal, berterimakasih, dan pada saat yang sama saya berikan senyuman kecil. Senyuman yang memiliki arti "kamu tau saya tidak sehebat yang mereka kira".
Komentar
Posting Komentar