Apa Sesulit Itu Merasa Cukup di Satu Orang?

 "Tidak ada yang lebih benar-benar artistik daripada mencintai orang". -Vincent Van Gogh-


Halo tuan dan nona pembaca, kembali bersama tulisan tentang pikiran - pikiran yang mengganggu kepalaku tiap malam.

.

.

"Apa sesulit itu untuk merasa cukup di 1 orang?"

Salah satu pertanyaan yang cukup lama hinggap di kepalaku dan semakin merajalela ketika maraknya kasus perselingkuhan yang diberitakan di sosial media. 

Sebagai manusia yang belum pernah menjalin hubungan berstatus dengan seseorang, aku cukup asing dengan perasaan harus bertahan mencintai meski kemudian menemukan yang lebih. Aku tidak tau apakah akan mudah atau sulit untuk tetap bersyukur pada satu orang.

Namun tetap saja, idealisku dengan percintaan membuatku tidak habis pikir terhadap mereka yang pada akhirnya memutuskan untuk 'mendua'

Aku rasa sesulit apapun kondisinya, cukup dengan 1 orang itu harus. Apalagi kalau kondisinya sudah berstatus menikah. 

Aku pikir, ketika kita menjalin hubungan dengan seseorang itu artinya kita pilih dia bersama baik-kurangnya, kita siap nanggung resiko -sekarang atau nanti- bareng dia. Kita siap nerima cara marahnya, sedihnya, dan hal - hal tidak menyenangkan lainnya.

Ketika bosan bertamu, harus kita terima sembari katakan “Halo, kamu datang lagi? Jawabannya tetap sama, dia tetap manusia paling menyenangkan versiku”

Pun, kalau kita mau cari yang sesuai dengan seluruh kriteria yang kita punya bukannya ga akan pernah ketemu? Setauku, manusia memang diciptakan untuk saling membenahi dan melengkapi.

Yaaa lagi-lagi, ini sudut pandang dari aku yang belum berpengalaman dengan manis pahitnya mempertahankan hubungan berstatus.

Tapi dalam hal cinta bukannya kita semua pemula?


P.S : Kalau besok pada akhirnya aku dan kamu bertemu, aku cuman mau bilang "Pengalamanku soal cinta memang sangat keruh, tapi aku berharap dengan kita yang semoga kian hari kian tangguh. Jadi, kita lewati susah-senangnya bareng-bareng yaa :)"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Sang Pemimpi dan JNE Si Teman Perjalananku

Selamat Mencoba!

Kakimu Sendiri