Perihal 18, Gapyear, dan Pertanyaan di Kepala

 H-1 bulan tiba di bulanku, Januari.


"Bunga - Bunga Iris" -Van Gogh, 1889

18 tahunku mengajarkan banyak hal. Perihal kehidupan yang penuh cinta, ketakutan untuk jatuh di lubang yang sama, dan pilihan yang harus terus dipegang erat.

"Kenapa Ra?" Menjadi pertaanyaan favorit yang ditujukan padaku di umur 18 tahun. 

"Sekolah menjenuhkan" Ucapku,

6 tahunku yang penuh warna - warna kesibukan, hal yang kupikir sangat menarik untuk dilakukan, justru membuka lubang kebosanan. Aku perlu istirahat, sejenak. Aku perlu menata ulang mimpiku dan menyelaraskan langkahku. Barangkali bisa menemukan hal - hal kecil yang terlewati, pikirku.

Dan benar saja, aku ga pernah menyesal memutuskan untuk gapyear. Aku, semakin tau apa yang Aurora inginkan sebenarnya, semakin paham atas semua hal sederhana yang sering terlewati. Tentang sejuta makna bahasa manusia. Rasa terimakasih yang tersampaikan melalui kasih. Aku belajar lagi perihal semua.

Menuju 19 ini, cita - citaku cuman ingin jadi manfaat. Bukan lagi menjadi DuBes, istri presiden, atau ahli ekonom, seperti yang kukatakan dulu. Sekarang, sesimpel aku mau hidup di desa, mendongeng dan mengajar mereka yang masih tertinggal, cukup. 

Mimpiku untuk Indonesia masih tetap ada. Tapi, bukan lagi ambisi - ambisi besar, aku gak mau luput sama hal - hal kecil yang berharga untuk kedua kalinya. Sederhana jika dipupuk akan selalu jadi makna, bukan?

Lalu, di 18 ini aku menyadari bahwa interaksi tidak selalu berbuah asik. Aku menemukan diriku, senang berjalan sepi diantara keramaian. Pergi ke tempat baru dan memulai percakapan dengan individu baru pula. Novemberku banyak berkenalan dengan manusia baru. Itu caraku agar tidak membenci interaksi sekaligus tetap menghargai sepi. 

Perihal mengurai banyak pertanyaan di kepala, kamu harus menemukan caramu sendiri. Caraku? Kapan - kapan aku cerita, sudah malam, waktunya pulang dan istirahat :)





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Sang Pemimpi dan JNE Si Teman Perjalananku

Selamat Mencoba!

Kakimu Sendiri