Khoirunnisa, Khairunnisa, dan Segala Macam Bentuknya
Halo! Namaku Aurora Khoirunnisa. Kata bunda, dua kata yang sangat berbeda ini memiliki perannya masing - masing.
"Aurora untuk panggilan, kalo Khoirunnisa itu doa bunda dan ayah buat kakak"
Aurora bukan nama yang asing. Aku yakin seluruh isi bumi pasti mengetahuinya, itu karena ia merupakan salah satu fenomena paling indah yang semesta ciptakan. Tapi kali ini, mari kita bahas doa pemberian kedua orang tuaku.
Khoirunnisa, nama yang tidak pernah begitu kuhiraukan sampai ketika aku mengetik tulisan ini. Sejenak, aku berpikir bahwa doa ini terlalu berat. 'Sebaik - baik perempuan' (atau kalo kata Ustadz Hanan Attaki berarti 'sebaik - baik istri') adalah definisi dari sempurna. Dan, menurutku yang pantas menyandang gelar ini yaaa cuman ummul mukminin.
Sampai akhirnya aku lulus, aku sadar bahwa jalanku banyak banget dimudahkan. Nilai akademikku yang terpantau selalu di atas rata - rata, non akademikku yang bisa dibilang lumayan, dan hal lainnya termasuk ketibaanku menjadi bagian dari asrama tahfidz. Jujur, aku ga pernah punya cita - cita jadi hafizhah (yaa, walaupun bukan hafizhah afdhol yang punya banyak hafalan). Itu semua sangat tiba - tiba, kalo bahasa gampangnya si terlanjur 'nyemplung'.
Perjalananku di sana juga ga mulus, seperti yang kalian tau, aku ini agak 'bandel'. Sedangkan di asrama tahfidz isinya bidadari - bidadari surga yang masyaAllah sekali. Aku sangat jauuuh dari kata itu. Cuman rasanya tetep aja, sepengen - pengennya aku kabur, kok yaa ujungnya balik lagi.
Long-short story, setelah semua kejadian itu, aku menyadari satu hal. Jangan - jangan ini semua berkat doa yang orangtuaku sematkan di nama belakangku. Seluruh pencapaianku, value dalam diriku, semua berkat 'Khoirunnisa' yang selalu disebut ketika presensi kelas, yang diucapkan setiap manusia ketika memanggilku, tanpa sadar terkumandangkan sampai ke langit.
Selain itu, dengan bangga aku bisa bilang kalo namaku kembar sama Ibunda Khadijah.
'Khoirunnisa' dan 'Khadijah' sama - sama berawalan huruf 'Kho'. Dulu ketika Bunda Khadijah menikah dengan Nabi Muhammad SAW seluruh masyarakat Makkah mengatakan "Kha telah menemukan Mim-nya, Kha telah menemukan Mim-nya"
Indah. Dari situ aku bertekad jadi 'Khoirunnisa' versiku, tidak menyia - nyiakan doa baik yang orangtuaku berikan, dan kelak juga berharap menemukan 'Mim' nya sendiri. Sebagaimana kala itu, Ibunda Khadijah berhasil menemukan 'Mim' nya.
Ah ya, teruntuk seluruh 'Khoirunnisa' di dunia ini, aku harap kamu bisa sama bangganya sepertiku :)
Komentar
Posting Komentar