[untold story]

-


Dulu suka khawatir kalo kita ga bareng-bareng gimana ya, 
Ya, bukan hal besar juga sih yang di kawatirkan. 
Hal-hal sepele kayak, pembagian waktu masing-masing kita yang udah pasti bakal beda banget. 
Atau, khawatir kita ngga lagi saling melibatkan dalam proses hidup/??? Hehe 
Iya,
Pada akhirnya emang iya kan tapi. Lama ngga ngobrol, ternyata progresmu udah jauh. Padahal dulu katanya beriringan; berdampingan. 
Tapi ngga papa juga, 
Wkwk bangga banget ngerti gak siiii setiap tau pijakanmu udah setinggi itu. 
Kadang ya kesel, 
Bukan karena ditinggal jauh, tapi karena kenapa ya, aku gabisa jadi tempat pulang waktu prosesmu masih panjang. 

Kayak terakhir kita sering bareng tu tahun 2017 iya gaksi wkwkwk. 
Semakin kesini kita lebih sering ngandelin jam kosong kelas atau papasan di koridor kelas buat ngobrol 1-2 topik, 
Belum selesai udah di potong bel masuk kelas, dan jarang kita sambung lagi. 
Semakin sedikit waktu buat ngobrol bahkan sekedar mengutuk jalanan jogja yang semakin penuh, promo CCMT atau mastiin kamu pagi ini sarapan atau engga.
Sekalinya kita sama-sama bisa duduk sedikit lebih lama; ngobrol tanpa di buru waktu, ya, kalo kamu sakit.
Huh, ternyata kamu nda sesayang itu sama kesehatanmu😠

Tapi ternyata ngga bareng-bareng juga ngga papa. Meskipun juga sedikit waktu buat cerita soal proses masing-masing.
Yang penting, kan sehat dan senang <3


Selamat 18tahun, nab👑

kalau nanti seisi bumi
berargumen dengan kebahagiaanmu, ajak dia ke teras, berdebatlah seru, tapi jangan lupa menutup pintu dan tarik selimut saat waktunya tiba untuk beristirahat.
kalau ia bersikeras meminjam damaimu,
  relakanlah sejenak, toh akan dikembalikan juga, berkali lipat banyaknya, karena ia tahu perihal hutang budi.
kalau semesta
bilang mau menculik tenangmu, itu hanya gurauan tahunan yang hanya akan lucu ketika kau telah mampu melepas apa yang memang bukan milikmu.
Nanti,
saat semesta mengajakmu bertumbuh bersama, gandeng tangannya dan melangkah.
hatimu kan benda kuat yang magis. 💛

semoga kita selalu punya waktu bercanda, 
di tengah rumitnya urusan dunia💫




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Sang Pemimpi dan JNE Si Teman Perjalananku

-
Gambar
     Bonus demografi adalah masa di mana jumlah usia produktif akan lebih besar dibanding usia non-produktif.  Indonesia diperkirakan akan menghadapi era bonus demografi pada beberapa tahun ke depan dengan proporsi 60% usia produktif dari jumlah penduduknya.  Fenomena ini menjadi salah satu permasalahan besar yang menghantui calon generasi emas Indonesia 2045. Pasalnya, hal tersebut mengakibatkan potensi peningkatan angka pengangguran di Indonesia. Dengan kondisi tersebut, tentu menjadikan kita harus terus berinovasi dan berkarya agar dapat tercipta peluang kerja yang lebih tinggi sebagai bentuk antisipasi permasalahan yang se makin besa r.      Saya Aurora, sebagai generasi Z tentu saya memiliki rasa khawatir akan hilangnya kesempatan dan peluang pekerjaan di  masa  depan. Dengan cap sebagai generasi stroberi dan mimpi yang menjulang tinggi, saya dihadapkan pada 2 pilihan : bersaing dengan beribu masyarakat di Indonesia atau mampu menci...
Baca selengkapnya

Selamat Mencoba!

-
Gambar
   Kemarin malam, aku berbincang dengan bunda. Aku keluhkan segala sifat dan kurangku, salah satunya yang paling membuatku pusing sendiri yaitu seleraku yang mudah berubah. Alias, aku ini cepat sekali bosan.  Aku suka mencoba banyak hal sekedar untuk menuntaskan seluruh rasa penasaranku. Ritme daftar-jalani-bosan-daftar yang lain sudah menjadi biasa di 20 tahun hidupku. Hmmmm, dan itu pula yang membuatku terlihat seperti tidak konsisten.  Tapi, bunda bilang semua bosan yang kutemui bukan bagian dari inkonsisten. Itu hal wajar dan setiap manusia pasti melewati fase ini.   Bunda ingatkan cita-citaku untuk jadi apa saja yang penting berkelana. Dan untuk sampai ke situ memang harus banyak mencoba.  Suatu saat pasti akan ketemu, hal yang benar-benar ingin terus kita perjuangkan. Sesuatu yang energinya sesuai dengan aura yang kita pancarkan untuk sekitar. Hal yang karenanya kita bisa bangga bilang “Serius, ini gw banget”  Lantas bagaimana kalau sampai s...
Baca selengkapnya

Kakimu Sendiri

-
Gambar
                                      "Terus buat apa ambil UI juga? Masih butuh pengakuan?" Pertanyaan di atas adalah pertanyaan yang dilontarkan ibu ketika pada akhirnya saya menjatuhkan pilihan untuk melanjutkan  study  di salah satu universitas swasta di Jakarta.  Pertanyaan ibu saya menohok sekali dan itu artinya kebenaran dari pertanyaan itu ada pada diri saya. Pengakuan dari orang lain ternyata adalah hal yang masih saya pedulikan dalam kamus kehidupan. Padahal, hidup saya adalah kuasa saya dan saya berhak memegang kendali atasnya. Saya yang bersikukuh akan mengambil program  double degree  tapi saya sendiri juga yang belum paham apa alasan saya untuk mengambil program tersebut, berpikir ulang, apa iya saya harus mengambil program  double degree  sedangkan universitas swasta yang ingin saya tuju sudah memiliki fasilitas lengkap dengan ilmu yang lebih r...
Baca selengkapnya