#1# Teman - Teman Ibu

 

I made it this far -Halsey-

    Nak, setelah berpikir panjang, akhirnya Ibu memutuskan untuk menulis beberapa surat untukmu di masa depan. Ibu harap surat-surat digital ini akan sampai di hadapanmu saat kau telah siap menghadapi dunia yang tidak bisa kau taklukan sendiri. Nak, kau butuh teman yang berjalan beriringan di sampingmu, tak perlu banyak, cukup mereka yang bisa mempercayai setiap mimpi gilamu dan bersedia berbagi saat suka maupun duka.

    Dulu, saat Ibu remaja, Ibupun tak memiliki banyak teman dekat. Teman Ibu banyak, tapi mereka yang Ibu ajak berbagi lebih sedikit dari populasi teman kelasmu esok. 

    Nak, dalam surat pertamamu ini, Ibu ingin mengajakmu berkenalan dengan ketiganya. Yang di sisi kiri adalah Veda, mungkin saat kau membaca ini, kau bisa memanggilnya dengan sebutan tante. Ia putri Nak, perempuan yang selalu sopan tutur katanya. Kau tidak akan pernah mendengar kata-kata kasar keluar dari mulutnya yang sempurna, Ibu selalu menjadikannya rumah ketika Ibu merasa lelah, ketika Ibu tak ingin keluh kesah Ibu diintervensi. Dia adalah teman belajar Ibu, sejatinya dialah simbol perempuan cerdas dan baik hati. Ibumu ini bukan apa-apa.

    Foto di bagian tengah diambil pada tahun 2020. Tepatnya saat hari ulang tahun negara kesayangan kita, Indonesia. Saat itu Ibu masih sangat muda Nak, keriput-keriput belum bermunculan di sudut mata ataupun pipi. Tante Urfi adalah teman paling setia Ibu, karena kami memiliki kesamaan hobi, Ibu jadi lebih sering bepergian dengannya. Ibu harap kau punya hobi yang sama dengan Ibu, menjelajahi gunung di Indonesia mungkin akan lebih seru jika diiringi dengan kisah-kisahmu Nak. Ibu menceritakan semuanya kepada Tante Urfi, dari mulai kisah cinta Ibu yang bertepuk sebelah tangan hingga masalah-masalah yang harus Ibu tanggung sendirian. Mimpi - mimpi yang Ibu rancang tak lepas dari campur tangannya. 

    Bisa dibilang ia adalah tempat Ibu pulang untuk berdebat dan berdiskusi tentang banyak hal, selain nenekmu tentunya. Perihal Tante Urfi rasanya akan sangat panjang jika Ibu jabarkan di sini, Ibu yakin kelak ketika kau bertemu dengannya, kau akan tau betapa besar jiwanya dan betapa santainya ia menjalani hidup. Ah iya, Ibu sampai lupa, justru disitulah kecocokan kami, Ibumu ini adalah orang panikan yang selalu menyalahkan diri sendiri karena kegagalan - kegagalan yang terjadi dan tantemu inilah orang pertama yang akan bilang "yaelah, santuy aja Ror, ga semua harus sesuai dengan rencana, apalagi rencanamu yang hanya manusia" -Ror adalah panggilan Ibu semasa muda Nak :)-

    Foto terakhir adalah foto teman dekat Ibu lainnya, Tante Lexi namanya. Ibu sering memanggilnya "bubu" - Ibu yakin kau akan senang jika bertemu dengannya, ia memiliki pribadi yang tangguh Nak. Banyak manusia yang menganggapnya sebelah mata, tapi Ibu tidak. Menurut Ibu dia adalah perempuan paling kuat yang pernah Ibu temui. Pengalamannya dalam kehidupan membuat Ibu bisa leluasa berbagi kisah dengannya, hal - hal yang Ibu sering kecewakan, kebahagiaan - kebahagiaan kecil, dan remeh lainnya. Tantemu yang satu ini "gila" -sama seperti Ibu- ide dan kreativitasnya bebas, pribadinya sesuai dengan lukisan "malam berbintang" karya Van Gogh. Ibu sangat yakin kelak ia termasuk manusia - manusia yang dapat membawa perubahan. Untuk semua tantemu ini Ibu selalu berharap begitu.

    Ah lagi - lagi Ibu lupa, Ibu harap kau juga menyukai seni, apapun itu. Entah kelak ayahmu menyukai dunia seni atau tidak, tapi akan lebih baik apabila pergi ke museum, konser musik, atau pertunjukkan seni bersama bukan?

    Ibu rasa segini dulu surat pertama Ibu, setelah kau membaca surat ini Ibu sangat berpesan padamu untuk lebih menghargai teman - temanmu. Terutama mereka yang selalu yakin pada mimpi - mimpimu. Kelak jika kau menemukan seseorang yang mengaku memahami Ibumu lebih dari nenek, tante, atau ayahmu, percayalah itu adalah kebohongan yang ia buat sendiri.

                    

                                                                                                                                Salam hangat dari Ibu,

                                                                                          Semoga anakku bisa bersahabat dengan dunia.

    

 

Komentar

  1. HAH AKU SALTING BANGET KAYAK ANAK SINTING BUT ANW, IM TEARY🥺🥺🥺🥺🥺

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Sang Pemimpi dan JNE Si Teman Perjalananku

Selamat Mencoba!

Kakimu Sendiri